Belakangan ini cara fikir masyarakat
pada berbagai tingkat ekonomi sudah mulai kritis terhadap beberapa hal yang di
antaranya mengenai pelayanan kesehatan. Hal ini juga disertai dengan adanya
peningkatan tingkat pendidikan ataupun pengetahuan masyarakat itu sendiri.
Belum lagi di media sering terlihat dan terdengar cukup banyaknya malpraktik
yang terjadi sekarang ini, sehingga
masyarakat
secara tidak langsung mengharapkan
adanya kesadaran
para pemberi pelayanan kesehatan agar
selalu dapat memberi
pelayanan yang aman, efektif dan ramah terhadap mereka
tanpa membedakan tingkat ekonomi.
Berbagai
rumah sakit milik pemerintah pada umumnya mungkin masih belum bersikap ramah
terhadap warga dan pasien tidak mampu. Banyaknya keluhan pasien tidak mampu
terhadap pelayanan rumah sakit pemerintah terutama berasal dari kelompok
perempuan, meski dari kelompok pria juga tidak bisa dibilang sedikit. Keluhan
tersebut antara lain terkait dengan buruknya pelayanan perawat, sedikitnya
kunjungan dokter pada pasien rawat inap, dan lamanya pelayanan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan lainnya seperti apoteker ataupun petugas laboratorium.
Selain itu pasien tidak mampu juga mengeluhkan buruknya kualitas toilet, tempat
tidur, makanan pasien dan rumitnya pengurusan administrasi serta mahalnya harga
obat. Keluhan tersebut dialami oleh pasien yang melakukan rawat inap maupun
rawat jalan. Pasien tersebut ada yang memegang kartu Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas), Keluarga Miskin (Gakin), dan Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM).
Perkembangan
rumah sakit swasta sekarang sungguh signifikan, yang mana secara tidak langsung
dilatar belakangi oleh keinginan masyarakat dengan tingkat ekonomi tertentu
yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan nyaman dari segala aspek. Akan
tetapi lain cerita dengan orang sakit yang tidak mampu, mereka tidak ada
pilihan lain selain ke rumah sakit pemerintah untuk melakukan rawat inap
ataupun sekedar rawat jalan. Mereka mungkin sudah pasrah terhadap fasilitas
ruangan rumah sakit pemerintah yang seadanya tetapi kadang mereka mengeluh
terhadap pelayanan ataupun tingkat keramahan perawat yang mana dirasa lebih
memprioritaskan pasien dengan tingkat ekonomi yang lebih.
Tidak semua memang rumah sakit
swasta pelayanannya dapat dikatakan baik. Akan tetapi rata-rata demikian, dan
biasanya lebih baik dari rumah sakit milik pemerintah. Semua itu tak lepas dari
orientasinya rumah sakit swasta dikelola oleh lembaga yang memang tujuannya
untuk memperoleh keuntungan sehingga rumah sakit swasta dikelola seperti
layaknya bisnis di mana harus memperhatikan modal usaha, biaya-biaya, dan
keuntungan yang diharapkan. Untuk menjaga agar keuntungan diperoleh secara
berkesinambungan maka rumah sakit swasta selalu berusaha menjaga mutunya. Mutu
baik maka pasien akan semakin banyak dan keuntungan juga semakin meningkat. Jadi,
sangat wajar mengapa di rumah sakit swasta biaya berobatnya pun mahal
dibandingkan rumah sakit milik pemerintah.
Rumah sakit pemerintah didanai oleh
APBD yang terbatas dan orientasinya lebih ke arah sosial. Ini terkait dengan
tugas pemerintah untuk menyediakan sarana kesehatan yang layak dan cukup buat
masyarakatnya. Jika ditanyakan mengapa layanannya kurang baik, ini mungkin bisa
dijawab dari segi tenaga kerjanya. Pelayanan biasanya dapat dikaitkan dengan
layanan dari manusianya dalam hal ini tenaga kerjanya. Dengan dana terbatas dan
penghargaan berupa penghasilan yang terbatas pula untuk tenaga kerjanya secara
tak langsung membuat layanannya pun dirasa kurang memuaskan.
Dengan rangkaian perbandingan rumah
sakit swasta dan milik pemerintah pada pembahasan sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pelayanan rumah sakit swasta memang dirasa lebih baik.
Rumah sakit swasta tanpa malu-malu berani mempublikasikan bahwa ia memang orientasi
bisnis, keuntungan, layanan jasa orientasi kualitas, dan ‘bergaransi’ serta
menomor satukan patient satsfaction. Pada dasarnya perbedaan rumah sakit
pemerintah adalah “public goods” dan rumah sakit swasta adalah “private goods”.
Yang mana sangat jelas terjadi perbedaan karakter dari kedua layanan kesehatan tersebut. Rumah sakit
pemerintah orientasi sosial dan rumah sakit swasta orientasi keuntunagan bagi
sang pemilik.
Berdasarkan keluhan masyarakat
tidak mampu mengenai pelayanan rumah sakit milik pemerintah yang dirasa kurang
maksimal, diharapkan agar rumah sakit pemerintah dapat meningkatkan kualitas
pelayanan. Di sini rumah sakit pemerintah dapat meningkatkan kunjungan dokter,
keramahan perawat, kecepatan pelayanan kesehatan, serta peningkatan kualitas
sarana dan prasarana rumah sakit. Selain itu, rumah sakit juga harus
menyampaikan informasi tentang hak-hak pasien terkait standar pelayanan rumah
sakit, dan membuka mekanisme keluhan atau pengaduan serta menindak lanjuti
keluhan tersebut secara transparan dan bertanggung jawab sesuai pasal 36 dan 37
UU Pelayanan Publik No 25/2009. Mungkin lebih ringkasnya “tetaplah sebagai rumah sakit
pemerintah, kelolalah seperti rumah sakit swasta”. Adapun
dari pihak pemerintah mungkin dapat membentuk badan pengawas rumah sakit dan
mengambil tindakan administrative terhadap rumah sakit yang memberikan
pelayanan buruk terhadap pasien miskin. Jika memang rumah sakit swasta lebih baik, mengapa
manajemen ini tak diadopsi rumah sakit pemerintah.
Sedikit dari “Catatan Kecil” saya dan semoga ada manfaatnya.
Terima kasih
kesimpulanya apa?
BalasHapusuntuk pengaduan maupun keluhan rumah sakit pemerintah.. harus mengadu kepada siapa?
BalasHapusCasino Site Review ᐈ €/$1000 Bonus + 300 FS | LuckyClub
BalasHapusFind out everything you need to know about Casino Site ᐈ €/$1000 Bonus + 300 FS ⭐ Get 100% Bonus! Rating: 8.2/10 luckyclub.live · Review by Lucky Club